Lebih Sering Buang Air Kecil Di Malam Hari

Lebih Sering Buang Air Kecil Di Malam Hari

Prolaps kandung kemih;

Hubungi Dokter Ini Jika Sering Berkemih di Malam Hari

Berkemih tentu merupakan hal yang normal. Namun, apabila frekuensi dari berkemih atau buang air kecil tersebut meningkat drastis, sebaiknya hubungi dokter di Halodoc.

Terlebih apabila keinginan untuk buang air kecil tersebut terjadi di malam hari. Sebab, hal tersebut bisa disebabkan oleh adanya masalah kesehatan, seperti sleep apnea atau diabetes.

Karena itu, dokter akan memastikan terlebih dahulu penyebabnya agar kemudian dilakukan penanganan yang tepat.

Tenang saja, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

Pertama, kamu bisa menghubungi dokter Ian Elnathan Himawan Sp.PD. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada 2009 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2024.

Saat ini ia menjalani praktik di Bekasi, Jawa Barat, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 7111401422105298.

Dengan pengalaman selama 15 tahun, dr. Ian Elnathan Himawan Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait frekuensi berkemih yang meningkat.

Chat dr. Ian Elnathan Himawan Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

Kamu juga bisa menghubungi dr. Siska Damayanti Sp.PD. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2010 dan 2018.

Saat ini ia menjalani praktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 3521401423118521.

Dengan pengalaman selama 15 tahun, dr. Siska Damayanti Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc jika kamu menjadi lebih sering buang air kecil.

Chat dr. Siska Damayanti Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

Pilihan lainnya, kamu bisa menghubungi dokter spesialis urologi, yaitu dr. Ben Mantiri. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana pada 2011 dan Universitas Indonesia pada 2023.

Ia berpraktik di Jakarta Selatan, dan tergabung sebagai anggota Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) dengan nomor STR 3111106322134860.

Berbekal pengalaman selama 13 tahun, dr. Ben Mantiri Sp.U bisa memberikan konsultasi melalui Halodoc apabila frekuensi buang air kecil kamu meningkat di malam hari.

Chat dr. Ben Mantiri Sp.U mulai dari Rp 150.000,- di Halodoc.

Itulah beberapa dokter yang bisa dihubungi apabila kamu sering mengalami buang air kecil di malam hari.

Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apa lagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

Halodoc, Jakarta – Dalam kurun waktu 24 jam, seseorang normalnya akan buang air kecil sebanyak 7 hingga 8 kali. Namun, ada beberapa penyebab sering buang air kecil yang terjadi akibat mengonsumsi lebih banyak air dari biasanya.

Selain memperhatikan frekuensi buang air kecil, kamu juga perlu waspada jika perubahannya terjadi di malam hari. Sebab, ini bisa menjadi beberapa tanda gangguan kesehatan pada tubuh.

Infeksi saluran kemih

Kondisi ini bisa terjadi akibat infeksi bakteri pada saluran kemih. Selain menyebabkan sering buang air kecil di malam hari, infeksi saluran kemih juga bisa memicu rasa nyeri dan perubahan warna urine menjadi lebih gelap.

Sleep apnea terjadi akibat adanya saluran udara yang menghambat dinding tenggorokan. Kondisi ini menyebabkan seseorang mengalami henti napas selama beberapa detik saat tidur.

Akibatnya, otot jantung akan meregang dan mengirim sinyal untuk mengeluarkan lebih banyak air serta garam.

Inilah yang kemudian membuat kamu mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil di malam hari.

Kadar gula yang terlalu tinggi membuat ginjal tidak mampu menyerap semua kelebihannya.

Akhirnya, kadar gula yang keluar melalui urine sehingga pengidap sering buang air kecil, terutama di malam hari.

Untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi, salah satu cara yang dapat kamu lakukan adalah tidur siang.

Tak hanya itu, kamu bisa klik artikel ini untuk mengetahui manfaat lainnya: Ini 11 Manfaat Tidur Siang untuk Kesehatan.

Obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebab sering buang air kecil

Obat seperti diuretik, obat penghambat enzim konversi angiotensin, dan antidepresan bekerja dengan meningkatkan produksi urine.

Kondisi ini menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil, termasuk di malam hari.

Tumor pada kandung kemih, prostat, atau daerah panggul;

Nokturia bisa menjadi gejala awal kehamilan. Kondisi ini bisa terjadi pada awal kehamilan atau kehamilan yang memasuki trimester lanjut. Hal ini disebabkan oleh ukuran rahim yang semakin membesar, sehingga menekan kandung kemih.

Beberapa obat bisa memberikan efek samping berupa nokturia. Obat diuretik yang diresepkan untuk mengobati tekanan darah tinggi seringkali menyebabkan nokturia. Kalau kamu mengalaminya, sebaiknya periksakan ke dokter apabila kamu tidak bisa lagi mengontrol keluarnya urine. Kini buat janji dengan dokter bisa melalui aplikasi Halodoc, lho! Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Baca Juga: Asupan Garam yang Berlebihan Bisa Picu Nokturia, Benarkah?

Penyebab umum lain dari nokturia adalah konsumsi cairan yang berlebihan. Alkohol dan minuman berkafein bersifat diuretik yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak urine. Konsumsi alkohol atau minuman berkafein berlebihan juga dapat sebabkan seseorang terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Apakah Kondisi Ini Berbahaya?

Berbahaya atau tidaknya nokturia tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya. Jika nokturia disebabkan oleh konsumsi alkohol atau kafein mungkin masih bisa ditangani dengan mengubah gaya hidup. Namun, jika kondisi ini disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, diabetes, atau tumor mungkin termasuk kondisi yang membahayakan.

Adakah Pencegahan yang Bisa Dilakukan?

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak nokturia. Pertama, sebaiknya kurangi jumlah air dalam 2-4 jam sebelum tidur membantu mencegah buang air kecil di malam hari. Hindari minuman yang mengandung alkohol dan kafein juga termasuk pencegahannya.  Kamu juga perlu buang air kecil terlebih dahulu sebelum tidur.

Baca Juga: Kenali 5 Tes Medis untuk Diagnosis Nokturia

Perhatikan baik-baik apa yang membuat gejala nokturia semakin buruk, sehingga kamu dapat mencoba mengubah kebiasaan. Beberapa orang merasa terbantu untuk membuat catatan harian tentang apa yang mereka minum dan kapan waktu meminumnya.

Sering buang air kecil bisa disebabkan terlalu banyak minum ataupun karena kondisi medis tertentu yang tidak boleh disepelekan. Normalnya, buang air kecil dalam sehari adalah 4-8 kali atau sebanyak 1-1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil melebihi frekuensi tersebut, bahkan perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil.

Terlalu banyak minum air atau minum mendekati jam tidur bisa membuat kita sering buang air kecil, bahkan sampai terbangun di malam hari. Namun jika Anda sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit, perhatikan apakah ada gejala lain yang mungkin Anda rasakan.

Waspadai Kondisi Medis Penyebab Sering Buang Air Kecil

Buang air kecil melebihi frekuensi normal untuk waktu yang lama dapat mengindikasikan berbagai kondisi medis tertentu.

Berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan seringnya buang air kecil, serta gejala lain yang mungkin menyertai.

Rasa ingin selalu buang air kecil yang tidak dapat ditahan, diiringi demam, dan rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut bagian bawah, dapat menjadi pertanda infeksi saluran kemih.

Biasanya diperlukan pemeriksaan urine untuk mengetahui apakah ada senyawa abnormal dalam urine. Selain itu, mungkin juga dilakukan tes lainnya seperti tes pencitraan, tes neurologis, serta tes urodinamik. Tes pencitraan seperti USG bertujuan untuk menampilkan gambar dari dalam tubuh. Tes neurologis bertujuan untuk memeriksa apakah ada gangguan saraf. Sedangkan tes urodinamik berguna untuk memeriksa seberapa baik keadaan kandung kemih, sfingter, dan uretra.

Penanganan Kondisi Sering Buang Air Kecil

Pengobatan untuk kondisi sering buang air kecil tergantung dari penyebabnya. Bila dikarenakan oleh infeksi, dokter akan memberikan antibiotik. Bila diabetes yang merupakan penyebab, maka penanganannya adalah mengontrol gula darah. Sedangkan untuk kondisi kandung kemih yang terlalu aktif (overactive bladder) dapat dibantu dengan langkah-langkah berikut:

Jika Anda mencurigai seringnya buang air kecil yang dialami disebabkan oleh kondisi medis tertentu, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Terlebih lagi, ketika terdapat darah pada urine atau urine berwarna keruh.

Sumber : Alodokter.com

Beranda » BLOG » Program Hamil » Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?

Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil di Malam Hari

Penanganan nocturia akan disesuaikan dengan penyebab yang melatarbelakanginya. Keluhan nocturia yang disebabkan oleh suatu penyakit biasanya akan hilang ketika penyakit tersebut sembuh.

Jika nocturia disebabkan oleh konsumsi obat tertentu di malam hari, keluhan ini bisa diatasi dengan mengonsumsi obat tersebut di pagi hari. Bila sedang mengonsumsi obat diuretik, konsumsilah obat tersebut 6 jam sebelum tidur, atau konsultasikan kembali dengan dokter, agar dosis dan waktu minumnya bisa disesuaikan.

Hal yang tidak kalah penting dalam mengatasi nocturia adalah dengan membatasi asupan cairan. Usahakan untuk tidak minum lagi 2–4 jam sebelum tidur.

Apabila kamu masih memiliki pertanyaan terkait nocturia atau kebiasaan buang air kecil di malam hari, jangan ragu untuk menanyakan dan mengonsultasikannya kepada dokter, ya.

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu terbangun hanya karena ingin buang air kecil? Kalau cuma terjadi satu kali saat kamu tidur mungkin masih aman-aman saja. Tetapi, bila munculnya keinginan buang air kecil terlalu sering, bisa jadi kamu mengalami nokturia. Nokturia atau nocturnal polyuria adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebihan di malam hari. Selama waktu tidur, tubuh cenderung menghasilkan urine yang lebih sedikit.

Baca Juga: Poliuria dan Nokturia, Apa Bedanya?

Artinya, kebanyakan orang umumnya tidak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil dan dapat tidur tanpa gangguan selama 6-8 jam. Selain mengganggu tidur, nokturia bisa menjadi tanda kondisi medis yang mendasarinya.

Apa yang Menyebabkan Seseorang Alami Nokturia?

Penyebab nokturia dapat berkisar dari pilihan gaya hidup hingga kondisi medis. Nokturia lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Berikut beberapa hal yang bisa sebabkan nokturia:

Ada sejumlah kondisi medis yang menyebabkan nokturia, salah satunya adalah infeksi saluran kemih. Infeksi ini menyebabkan sensasi terbakar dan buang air kecil yang mendesak sepanjang hari dan malam. Kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan nokturia, yaitu:

Obstruksi kandung kemih

Penyakit terjadi karena penyumbatan pada pangkal kandung kemih.

Alhasil, kamu akan mengalami pengurangan hingga aliran urine ke uretra. Dampaknya, tubuh tidak mampu mengosongkan kandung kemih saat buang air kecil.

Pemeriksaan yang Biasanya Dilakukan Dokter

Jika kamu kerap mengalami nocturia, apalagi bila disertai gejala berbagai penyakit yang sudah disebutkan di atas, kamu disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter, ya.

Ketika melakukan pemeriksaan, dokter akan menanyakan beberapa hal untuk memperkirakan penyebab nocturia, seperti:

Setelah itu, jika diperlukan, dokter akan melakukan beberapa tes, seperti tes urine, tes darah, dan tes urodinamik, untuk memastikan penyakit yang sedang kamu derita.

Konsumsi alkohol atau kafein

Alkohol dan kafein dapat memiliki efek diuretik. Minuman itu bekerja menghambat pelepasan hormon antidiuretik yang mengontrol reabsorpsi air dalam tubuh.

Dampaknya, terjadi peningkatan produksi urine dan memicu keinginan sering buang air kecil.

Sering buang air kecil bisa jadi pertanda adanya gangguan yang membahayakan.

Lantas, kapan sebaiknya menghubungi dokter? Kamu bisa mengetahuinya di sini: Terlalu Sering Kencing, Kapan Sebaiknya Hubungi Dokter?

Itulah beberapa penyakit yang beberapa tandanya adalah nokturia atau peningkatan frekuensi buang air kecil pada malam hari.

Jika gangguan tak kunjung membaik, segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam untuk mendeteksi penyebab yang mendasarinya.

Sering terbangun untuk buang air kecil di malam hari tentu bisa mengganggu tidur ya, bahkan bisa menurunkan produktivitas di siang hari. Jika kamu kerap mengalaminya, yuk, ketahui apa saja kemungkinan penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.

Sering buang air kecil di malam hari atau nocturia sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan sebuah gejala dari suatu penyakit atau gangguan di dalam tubuh. Oleh sebab itu, bila kamu adalah salah satu orang yang sering mengalami kondisi tersebut, penting sekali untuk mengetahui hal apa saja yang bisa menyebabkan nocturia.